Pondok Multimedia Munzalan Indonesia (PMMI) resmi memulai pembelajaran untuk Angkatan ketiga. Launching sekaligus Kuliah Perdana digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, bertempat di Kampus PMMI.
Program PMMI merupakan salah satu bentuk pemberdayaan dari Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Munzalan Indonesia (LAZ BMI) melalui pelatihan vokasional di bidang multimedia. Seluruh santri yang mengikuti program ini dibiayai menggunakan dana zakat, dengan harapan mereka dapat tumbuh, berkembang, dan menjadi pribadi yang mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu, program ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang memiliki keahlian dan penghasilan yang layak.
Acara ini dibuka secara langsung oleh Direktur Utama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) sekaligus Wakil Pengasuh Wilayah 3J (Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Ustaz Sasongkojati. Turut hadir dalam kesempatan ini para pengurus pondok, santri, serta tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ustaz Sasongkojati berpesan kepada seluruh santri untuk senantiasa menjaga niat dalam menuntut ilmu. “Di PMMI bukan sekadar belajar Multimedia. Lebih dari itu, para santri juga diajarkan untuk membumikan Al-Qur’an dalam setiap lini kehidupan mereka. Setiap aktivitas harus dilandasi niat ibadah agar ilmu yang dipelajari benar-benar bermanfaat dan membawa berkah,” ungkapnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok, Ayah Yudi Suroto (AYS) dalam laporannya menyampaikan bahwa untuk tahun ajaran 2025/2026 ini, PMMI menerima sebanyak 24 santri baru yang terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dimulai pada Juli ini dengan 12 santri, sedangkan gelombang kedua direncanakan pada Januari 2026 dengan jumlah yang sama.
Santri-santri PMMI berasal dari berbagai pondok mitra Gerakan Infaq Beras (GIB) di seluruh Indonesia serta lulusan SMA umum. Selama dua tahun masa pendidikan, para santri akan mengikuti tahapan pembelajaran yang terstruktur, yaitu enam bulan belajar intensif di pondok, enam bulan program magang di industri multimedia maupun lembaga dakwah, serta satu tahun masa pengabdian di lapangan.
Dengan dibukanya kembali program ini, PMMI terus berkomitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki akhlak Qur’ani dan kontribusi nyata untuk umat.