Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang disunnahkan dalam Islam. Bukan sekadar datang dan berdiam, tapi menjadi momen untuk merenungi kehidupan, mengingat kematian, dan mendoakan saudara seiman yang telah berpulang.
Rasulullah ﷺ sendiri dulu pernah melarang ziarah kubur pada awal masa Islam, namun kemudian beliau memperbolehkannya karena banyak hikmah di dalamnya. Dalam sebuah hadis disebutkan:
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، كِلاَهُمَا عَنْ جَرِيرٍ، قَالَ زُهَيْرٌ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا”
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim — keduanya meriwayatkan dari Jarir — dari Al-A’masy, dari Abu Shalih, dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
‘Dulu aku telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian.’”
Ziarah kubur bukanlah ritual kosong. Ia adalah kesempatan untuk menundukkan hati, melembutkan jiwa, dan menyadari bahwa semua manusia akan menempuh jalan yang sama — kembali kepada Sang Pencipta.
Adab Saat Ziarah Kubur
Sebelum kita membaca doa, penting untuk memahami adab-adab saat berziarah ke makam, agar kunjungan kita penuh dengan keberkahan dan tidak keluar dari tuntunan syariat:
- Niatkan untuk mendoakan, bukan meminta kepada penghuni kubur.
Tujuan utama ziarah adalah mengingat akhirat dan memohonkan ampun bagi mereka yang telah wafat. - Masuk dengan sopan dan rendah hati.
Menundukkan pandangan, menjaga ucapan, dan tidak bersenda gurau di area makam. - Membaca salam dan doa ketika tiba di kuburan.
Salam ini menjadi bentuk penghormatan kepada ahli kubur sekaligus pengingat bahwa kelak kita pun akan menyusul. - Tidak duduk atau menginjak makam.
Rasulullah ﷺ melarang duduk di atas kuburan, karena itu termasuk bentuk ketidakhormatan terhadap orang yang telah meninggal. - Tidak berlebihan dalam meratap atau memohon sesuatu kepada penghuni kubur.
Semua doa dan permohonan hanya ditujukan kepada Allah.
Bacaan Doa Ziarah Kubur
Berikut bacaan doa yang bisa diamalkan ketika berziarah ke kubur, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:
Arab:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Latin:
Assalāmu ‘alaikum ahlad-diyāri minal-mu’minīna wal-muslimīn, wa innā in syā’allāhu bikum lāhiqūn, nas’alullāha lanā wa lakumul ‘āfiyah.
Artinya:
“Semoga keselamatan tercurah untuk kalian, wahai para penghuni kubur dari kalangan orang beriman dan muslim. Sesungguhnya kami pun, insyaAllah, akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan kalian.”
(HR. Muslim)
Doa ini bisa dibaca ketika baru tiba di area makam atau setelah duduk sejenak untuk berdoa secara khusus bagi keluarga atau sahabat yang telah wafat.
Baca Juga: Doa Ketika Mimpi Buruk
Makna dan Hikmah Ziarah Kubur
Ziarah kubur bukan sekadar tradisi, tetapi cara Islam mendidik hati agar tetap rendah, sadar, dan bersyukur.
Berziarah membuat kita:
- Mengingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara.
- Menumbuhkan empati terhadap sesama, khususnya kepada keluarga yang berduka.
- Menguatkan hubungan spiritual antara yang hidup dan yang telah tiada melalui doa.
- Melatih diri untuk lebih siap menyambut kematian dengan amal yang lebih baik.
Ziarah kubur adalah momen refleksi — bukan untuk kesedihan, tapi untuk menguatkan keimanan. Saat kita berdiri di antara pusara, kita diingatkan bahwa setiap amal, setiap kebaikan, dan setiap doa akan kembali kepada kita sendiri.
Jadi, setiap kali menziarahi kubur, datanglah dengan hati yang tenang, niat yang tulus, dan doa yang lembut.
Karena meski mereka telah tiada, doa dari hati yang tulus akan terus sampai — melintasi dunia hingga ke alam akhirat
