Kita semakin dekat dengan Ramadhan, baik secara sadar ataupun tidak. Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, banyak umat muslim yang mempersiapkan diri secara lahir dan batin. Namun dibalik perasaan bahagia menyambut Ramadhan, timbul satu pertanyaan
“Ramadhan semakin dekat, tapi.. kenapa rasanya masih jauh dari alqur’an?”
Tanpa sadar, begitulah yang terjadi pada kebanyakan orang terlebih di era modern ini. Ketika kesibukan dan berbagai distraksi mengakibatkan banyak orang sulit membangun kedekatan dengan Al-quran.
Di dunia yang serba digital ini, Al-quran sering kalah dengan notifikasi media sosial. Mushaf yang dulu rutin dibaca perlahan mulai dihinggapi debu. Aplikasi Qur’an di ponsel pun hampir jarang dibuka. Dan diantara kesibukan dunia yang tidak pernah berhenti, hati kita seperti kehilangan arah. Maka dari itu, sebelum Ramadhan benar-benar tiba segeralah bangun lagi kedekatan hati kita dengan Al-Qur’an. Mulai saat ini, dan detik ini juga!
Ramadhan, Bulan di Mana Al-Qur’an Diturunkan
Ramadhan bukan hanya sekadar berpuasa, sahur, dan momentum buka puasa bersama. Namun lebih dari itu, Ramadhan adalah bulan ketika Al-Qur’an diturunkan. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ
Latin:
Syahru ramadhaanalladzii undzila fiihil qur’aanu hudallinnaas..
Artinya :
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia..”
Potongan ayat di atas bukan sekadar informasi, tapi juga sebagai pengingat bahwa Ramadhan adalah bulannya Al-Qur’an. Maka sepatutnya ini menjadikan kita agar lebih dekat dengan Al-Quran bahkan dari jauh hari sebelum Ramadhan. Agar kita terlatih, dan terbiasa menghabiskan waktu dengan Al-Qur’an bahkan hingga menjadikannya sebagai sahabat kita.
Hubungan antara bulan Ramadhan dan Al-Qur’an juga sejalan dengan yang Rasulullah ﷺ lakukan. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:
“Jibril menemui Nabi ﷺ setiap malam di bulan Ramadhan, lalu mereka mempelajari Al-Qur’an.” (HR. Bukhari)
Apabila Rasulullah ﷺ saja masih memperbarui hubungannya dengan Al-Qur’an, apalagi kita? Sudah sepatutnya lebih mendekat lagi dengan Al-Qur’an dan menabung sebanyak-banyaknya pahala untuk bekal akhirat.
Baca Juga: Persiapan Ibadah Untuk Ramadhan
Ramadhan Sudah Dekat, Tapi Kenapa Hati Kita Masih Jauh dari Qur’an?
Beberapa dari kita mungkin merasakan hal yang sama, dan selintas pertanyaan tersebut lewat dalam pikiran kita. Terdapat beberapa alasan yang mungkin jadi penyebab hati kita masih jauh dari Al-Quran.
1. Di hidup yang serba cepat, pegang Qur’an pun tidak sempat.
Sebab padatnya aktivitas, tugas-tugas yang tidak ada habisnya, pikiran penuh dengan berbagai permasalahan dunia, dan ketika kita dapati waktu senggang kita justru lebih memilih membuka media sosial, rebahan, atau kesenangan instan yang lainnya daripada membuka mushaf yang ayat-ayatnya telah Allah janjikan bisa membuat kita tenang.
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
Alaa bidzikrillaahi tathma-innul quluub
Artinya:”…Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram”
Maka, sepadat apapun rutinitas kita, luangkanlah waktu untuk membaca Quran dan memahaminya.
2. Notifikasi membuat fokus kita tercuri.
Mungkin inilah ujian melawan hawa nafsu, ketika kita ingin membaca Qur’an tapi begitu notifikasi dari media sosial muncul, niat kita teralihkan. Bukannya membuka mushaf atau aplikasi Qur’an, namun justru tergoda untuk membuka aplikasi lain dan berakhir scrolling. Fokus kita tercuri, dan akhirnya Al-Qur’an tertunda lagi.
3. Membaca Qur’an tapi tidak memahami maknanya
Kemungkinan penyebab lainnya hati kita masih jauh dari Qur’an, kita punya banyak waktu untuk membaca Qur’an, namun bacaan itu hanya sekadar diucapkan dilisan. Kita tidak memahami apa makna yang terkandung didalamnya.
Allah berfirman dalam QS. Muhammad ayat 24
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ ٢٤
Afalaa yatadabbaruunal qur-aana am ‘alaa quluubin aqfaaluhaa
Artinya: “Maka tidakkah mereka mentadabburi Al-Qur`an, ataukah hati mereka sudah terkunci?”
Al-Qur’an bukan hanya sekadar bacaan, tapi ia adalah petunjuk (Al-Huda), salah satu obat hati (Asy-Syifa), Nasihat (Al-Mauizhah), dan banyak lagi nama lain dari Al-Qur’an
Supaya Lebih Dekat dengan Al-Qur’an, Perlahan Tapi Tepat
- Mulai dari setengah sampai satu halaman setiap hari, tidak masalah sedikit yang penting konsisten. Karena sedikit tapi rutin lebih efektif.
- Cari waktu yang tenang, misalnya setelah subuh, sebelum tidur, atau saat menunggu maghrib. Dan pada saat memulai, jauhkan ponsel, matikan notifikasi, baca dengan memahami maknanya.
- Dengarkan murottal saat beraktivitas ringan, seperti beres-beres rumah atau ketika menunggu sesuatu. Biasakan diri dengan lantunan ayat al-Qur’an karena mendengarkan pun bagian dari ibadah.
- Ikut komunitas atau sahabat yang bisa mendukung kita agar lebih dekat dengan Al-Qur’an, karena lingkungan sangat memengaruhi
- Jangan lupa berdoa, karena Allah pemilik hati kita. Berdoa pada Allah agar dilembutkan hati kita, agar bisa tersentuh dengan bacaan ayat al-qur’an dan menikmati ayat ayatNya.





