Kesalahan Menjelang Ramadhan, banyak orang mulai sibuk mempersiapkan berbagai hal. Mulai dari perencanaan ibadah, rencana buka puasa bersama, kebutuhan rumah tangga, hingga agenda liburan. Namun di tengah kesibukan tersebut masih banyak dari kita yang melakukan kesalahan menjelang Ramadhan. Kesalahan-kesalahan ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa cukup besar terhadap kualitas ibadah dan kesiapan diri selama menjalani puasa.
Ada beberapa jenis perilaku seorang muslim ketika menjelang Ramadhan. Ada yang mempersiapkan dari jauh hari, menunda persiapan hingga Ramadhan hanya tinggal hitungan hari, dan adapula yang masih mempertahankan pola hidup tidak sehat. Seperti pola tidur yang berantakan, makan tidak teratur, menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia, dll.
Melalui artikel ini, akan disampaikan beberapa kekeliruan yang sering terjadi sebelum Ramadhan sekaligus memahami solusi praktis untuk mengatasinya. Agar kita lebih siap menyambut Ramadhan, dan setiap harinya terasa bermakna.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Sebelum Ramadhan
- Baru memulai persiapan saat Ramadhan tiba. Semangat beribadah di hari pertama Ramadhan bukanlah hal yang negatif, tapi alangkah baiknya kebiasaan itu dibangun sebulan sebelumnya agar tubuh mulai mengenali pola ibadah serta semangat beribadah tidak rapuh. Latihlah tubuh mulai hari ini. Majukan waktu tidur 30-60 menit dan terapkan No Screentime sebelum tidur. Lakukan setidaknya 1-2 minggu sebelum Ramadhan.
- Fokus pada hal konsumtif. Misalnya belanja kebutuhan menu berbuka, sahur, bahkan hingga kegiatan buka puasa bersama. Kita memang perlu membeli kebutuhan selama Ramadhan, tapi jangan sampai energi kita dihabiskan untuk urusan ini bahkan ibadah menjadi banyak tertinggal. Cobalah untuk membatasi waktu belanja dan tetapkan setidaknya 15 menit per hari untuk membaca Al-Qur’an setiap hari
- Mempertahankan pola hidup yang tidak sehat. Seperti begadang, konsumsi makanan yang berlebihan, banyak tidur, scroling yang tidak ada habisnya. Akibatnya kita tidak merasakan adanya perbedaan baik sebelum atau saat Ramadhan. Dan tidak ada perubahan, akhirnya kita merasa “Ramadhan ataupun tidak, rasanya sama saja”.
- Tidak memiliki target Ramadhan yang jelas. Menjalani Ramadhan tanpa tujuan, tidak ada target tilawah, tidak ada rencana ibadah. Ramadhan hanya menjadi rutinitas tahunan, menahan lapar dan haus. Justru di bulan yang penuh berkah merasa hampa dan tanpa tekanan. Maka, tentukanlah target Ramadhan setidaknya 3 jenis (target ibadah, akhlak, dan kebiasaan) untuk target ibadah misalnya tilawah 5 lembar/hari, target akhlak misalnya mampu menahan emosi, dan target kebiasaan misalnya tidak tidur setelah subuh.
Menyadari Pola Lama yang Membuat Ramadhan Kurang Maksimal
Salah satu cara untuk kita menyadari kesalahan sebelumnya adalah dengan mengevaluasi diri. Jujur pada diri sendiri, dan tanyakan pada diri
“Apakah Ramadhan sebelumnya membawa perubahan baik pada diri saya?”
“Apakah kebiasaan buruk saya sebelum Ramadhan lalu kembali setelah Ramadhan berakhir?
“Apakah di Ramadhan lalu saya menikmati ibadah dan menghadirkan hati di setiap ibadahnya?
Hal yang perlu kita sadari adalah, bukanlah Ramadhan yang salah. Tapi pola lama yang terus kita ulang tiap tahunnya, dan ini memiliki banyak penyebab. Misalnya, semangat ibadah yang tiba-tiba melonjak di minggu pertama lalu perlahan menurun. Dan kebiasaan menunda ibadah dengan berbagai alasan
Kesalahan lain yang umum terjadi ialah, saat Ramadhan datang yang dilakukan hanya menahan lapar dan haus saja, rutinitas berjalan seperti biasa saat sebelum Ramadhan. Akibatnya begitu Ramadhan selesai, tidak ada perubahan dalam diri, semuanya kembali seperti semula.
Yang bisa kamu lakukan adalah, tulisakan kebiasaan-kebiasaan buruk yang selalu terulang setiap Ramadhan. Setidaknya tulis satu atau dua yang paling utama, kemudian tuliskan kebiasaan penggantinya.
Baca Juga: Amalah dibulan sya’ban
Solusi Praktis Agar Persiapan Ramadhan Lebih Matang,Terarah, dan Bermakna
Setelah mengenali kesalahan dan pola lama, langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan ialah mengambil tindakan atas solusi dari kesalahan.
1. Mulai persiapan dari sekarang!
Mulai dari hal yang kecil, dan konsisten.
- Tidur sebelum jam 23.00
- Shalat tepat waktu
- Membaca Al-Qur’an minimal 5 halaman per hari
2. Tentukan target dan tujuan Ramadhan yang realistis
Misalnya, target Ramadhan kita adalah bisa mengkhatamkan Al-Quran satu kali. Maka dalam satu hari setidaknya kita bisa membaca satu juz (10 lembar). Dan supaya lebih ringan maka targetkan membaca Al-Quran setidaknya 2 lembar setiap setelah shalat fardhu.
Intinya, tuliskan target Ramadhan yang menurut kamu bisa menyelesaikannya;
- Shalat dhuha 2 rakaat tiap pagi
- Berolahraga setidaknya 30-60 menit satu minggu sekali
- Membaca buku 5 halaman setiap sebelum tidur
3. Siapkan rencana ibadah yang fleksibel
Buatlah jadwal ibadah yang fleksibel dan menyesuaikan kondisi kita. Dan siapkan “plan B” apabila saat itu kita kelewatan kesempatan. Misalnya
Target Ramadhan kita ialah shalat tarawih berjamaah di masjid, namun apabila dalam suatu kondisi kita terlambat untuk shalat berjamaah. Maka usahakan untuk tetap shalat tarawih walaupun hanya dirumah.
Contoh lainnya, membaca 2 halaman setiap sehabis shalat fardhu. Apabila dalam satu hari kita merasa jadwal sedikit padat. Maka bisa kita kejar targetnya 10-15 menit sebelum tidur.
4. Lakukan evaluasi berkala
Luangkanlah waktu setiap beberapa hari, atau setiap hari lebih baik sebelum tidur. Apakah target kita berjalan dengan baik? Atau apakah ada hal yang perlu diperbaiki lagi? Evaluasi ini menjadi penting, agar kita tidak berlarut-larut dalam rutinitas tanpa makna.
5. Perbaiki niat dan cara pandang
Hal yang tidak kalah pentingnya, ialah menyadari bahwa Ramadhan bukan hanya sekadar kewajiban, tapi ia adalah kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk lebih dekat dengan Allah dan mengejar cintaNya. Menjadi kesempatan untuk kita memperbaiki diri, dan menghadirkan hati di setiap ibadah yang kita lakukan.





