Mengapa Persiapan Ramadhan Harus Dimulai dari Desember?

Persiapan Ramadhan haruslah dimulai dari awal. Hati yang perlu disiapkan dari jauh hari, kebiasaan yang perlu dibangun secara bertahap, dan mental yang perlu dilatih agar selalu bersemangat memasuki bulan suci dengan kondisi yang terbaik. Sebab kebanyakan dari kita baru tersadar untuk memperbaiki diri ketika Ramadhan hanya menghitung jari, sehingga ibadah menjadi terburu-buru dan kurang mendalami makna ibadah itu sendiri.

Ramadhan 2026 in syaa allah kita akan melaksanakannya pada pertengahan bulan Februari, yang berarti kurang lebih 3 bulan persiapan kita menyambut Ramadhan terhitung sejak bulan Desember 2025. Dan bulan ini menjadi titik yang sangat strategis. Pada penghujung tahun, bulan Desember memberikan ruang yang cukup reflektif untuk manusia. Dimana banyak orang yang melakukan evaluasi diri dan menyusun revolusi. Begitupula kita seharusnya, membangun fondasi spiritual dan kebiasaan positif secara perlahan. Sehingga ketika Ramadhan tiba, hati dan tubuh sudah siap, ibadah pun terasa lebih ringan dan bermakna.

Pentingnya Persiapan Spiritual dimulai Lebih Awal Menuju Ramadhan

Siklus yang sering terjadi dari kebanyakan kita ialah, kita akan bersemangat ketika Ramadhan tiba, kemudian setelah beberapa hari kita merasa lelah, pada pertengahan bulan target ibadah kita mulai menurun, dan ketika Ramadhan selesai kebiasaan pun kembali seperti semula.

Tidak ada yang berubah, tidak ada perbaikan. Tentu kita tidak ingin bulan Ramadhan berlalu begitu saja bukan? Maka dari itu, perlu kita persiapkan daru jauh jauh hari. Sebab meningkatkan kebiasaan beribadah bukan hal yang instan. Ia membutuhkan proses didalamnya.

1.Membangun kebiasaan itu butuh proses bertahap

    Berdasarkan penelitian, membentuk kebiasaan baru membutuhkan setidaknya 30-90 hari. Maka di bulan Desember ini, adalah waktu yang ideal untuk kita memulai kebiasaan baik dengan tilawah harian, shalat-shalat sunnah, memperbanyak puasa, manajemen waktu yang baik dll. Dan apabila terasa sulit, berusahalah untuk melawan rasa malas itu, memaksa diri untuk istiqamah dengan target-target yang telah dibuat.

    2.Kita memerlukan kondisi hati yang siap

      Kalau selama ini kita terbiasa untuk menghabiskan waktu dengan berlama-lama di media sosial, sering menunda ibadah, jarang tilawah, atau masih sulit fokus saat shalat. Maka ini semua sudah cukup menjadi alasan kuat bahwa kita perlu menyiapkan hati kita lebih awal, dan memberi waktu untuk diri kita. Agar kita bisa menikmati ibadah di bulan ramadhan dengan nyaman

      3.Ramadhan menjadi lebih bermakna

        Kenapa ramadhan terasa cepat ya? Seperti bulan bulan biasanya, nggak ada yang spesial” 

        Kamu pernah merasa gitu? Biasanya, hal ini terjadi sebab kita memasuki Ramadhan dalam kondisi yang tidak siap, terburu-buru, dan masih sangat banyak dibebani dengan urusan duniawi. Maka dari itu, kita butuh mempersiapkan hati kita sebelum memasuki Ramadhan.

        Dengan persiapan yang matang, ibadah yang kita jalankan tidak hanya sekadar rutinitas belaka, tetapi kita merasakan makna dari ibadah itu sendiri. Tilawah menjadi tenang, shalat sunah terasa lebih nikmat, dan puasa tidak hanya sekadar menahan lapar. Dan yang terpenting, persiapan yang lebih matang membuat kita merasakan kedekatan dengan Allah bahkan sebelum ramadhan dimulai.

        Baca Juga: Resolusi Ibadah 2026

        Manfaat Memulai Persiapan dari Bulan Desember

        1. Menghindari stres dan memunculkan rasa percaya diri

        Banyak orang yang merasa khawatir, apakah dirinya mampu menjalani puasa, menjaga konsistensi ibadah, atau bahkan memenuhi target ibadahnya. Namun, dengan memulai persiapan dari bulan Desember kekhawatiran itu dapat berkurang karena kita sudah memiliki rutinitas ibadah sehingga ketika memasuki Ramadhan hati dan mental kita sudah siap.

        1. Hati menjadi lebih mudah tersentuh dan merasakan ‘ruh’ Ramadhan

        Semakin cepat persiapan, semakin kuat pula rasa rindu menyambut Ramadhan. Dan dengan memperbanyak tilawah, dzikir, serta muhasabah di akhir tahun, maka hati menjadi lembut dan mudah tersentuh oleh nikmat Allah.

        1. Kebiasaan baik menjadi stabil, kebiasaan buruk menjauh

        Karena sudah dibiasakan dari jauh jauh hari, maka baik itu puasa sunnah, tilawah, dan ibadah sunnah lainnya akan lebih mudah bertahan hingga Ramadhan atau bahkan setelahnya. Sedangkan untuk kebiasaan buruk yang dapat mengganggu ibadah di bulan suci, akan dengan sendirinya menjauh karena rutinitas yang sudah berubah.

        1. Ibadah menjadi lebih khusyuk dan bermakna

        Manfaat yang terakhir ialah dalam hal ibadah, tubuh kita akan lebih siap menjalankan puasa, kekhusyukan dalam ibadah meningkat, kualitas ibadah sunnah lebih baik, dan target tilawah yang mudah dicapai.

        Momentum Akhir Tahun, Waktu Terbaik untuk Muhasabah

        “Bagaimana kondisi ibadah tahun ini?”

        “Kebiasaan buruk apa yang masih sulit ditinggalkan?”

        “Apa saja yang ingin diperbaiki sebelum Ramadhan?”

        Akhir tahun ialah momen yang tepat untuk muhasabah diri, mengevaluasi bagaimana kualitas ibadah kita. Dan pada awal tahun nanti, waktunya untuk latihan membiasakan diri dengan tilawah harian, shalat tepat waktu, puasa sunnah, mengurangi gadget, dan menjaga pola tidur.

        Tips Praktis Persiapan Ramadhan dari Desember

        1. Lakukanlah muhasabah dengan menulis di jurnal atau catatan pribadi tentang apa saja yang masih kurang, apa yang sudah baik, dan apa yang perlu ditingkatkan.
        2. Perbaiki shalat wajib terlebih dulu, karena shalat adalah fondasi utama dalam ibadah. Maka hal yang perlu dilakukan ialah menghindari shalat di akhir waktu, memperbaiki gerakan dan bacaan termasuk wudhu, dan membiasakan diri untuk berdzikir dan berdoa setelah shalat.
        3. Mulai tilawah harian 1-2 halaman, mulailah dari target yang kecil dan bangun koneksi hati dengan Al-Quran. Agar hati kita terbiasa untuk menerima cahaya Al-Qur’an..
        4. Melatih diri dengan memperbanyak puasa sunnah, hal ini dapat membantu tubuh beradaptasi dan membuat puasa saat Ramadhan terasa lebih ringan.
        5. Kurangi penggunaan media sosial, dan alihkan waktunya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca buku, berdzikir, mendengarkan kajian, atau sekadar rehat dari dunia digital.
        6. Memperbaiki pola makan dan tidur, jangan begadang kalau tidak perlu, coba tidur lebih teratur dan disiplinkan diri dengan pola makan yang seimbang.
        7. Terakhir dan tidak kalah pentingnya ialah biasakan diri untuk sedekah setiap hari, tidak harus besar, sedikit yang penting rutin.


        Bagikan Post ini
        Buka WhatsApp
        1
        Butuh bantuan?
        Nispi
        assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋
        Apa ada yang bisa kami bantu?