Lembaga Amil Zakat (LAZ) Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) Area Jakarta-Banten resmi meluncurkan Program Pemberdayaan Gerobak Syukur Munzalan (GSM) pada Kamis (26/6), bertempat di Kantor Perwakilan Wilayah Banten. Program ini menjadi bukti nyata komitmen LAZ BMI dalam menghadirkan solusi pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya para mustahik, melalui penguatan potensi lokal yang berkelanjutan.
Gerobak Syukur Munzalan dirancang sebagai sarana bagi penerima manfaat untuk memulai usaha mandiri, meningkatkan penghasilan keluarga, sekaligus memperkuat rasa percaya diri sebagai pelaku ekonomi produktif. Harapannya, program ini tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi menjadi jalan menuju kemandirian dan keberdayaan jangka panjang.
Alhamdulillah, acara peresmian berlangsung dengan penuh kehangatan, antusiasme, dan dukungan dari berbagai pihak. Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh masyarakat setempat, mulai dari ketua RT dan RW, Lurah, hingga perwakilan BAZNAS Provinsi Banten dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten. Kehadiran pimpinan pondok mitra, para orang tua asuh, serta seluruh tim LAZ BMI semakin meneguhkan semangat kolaborasi dalam upaya membangun ekonomi umat yang lebih kuat dan bermartabat.
Sinergi Kebaikan, Kolaborai Untuk Kebaikan
Program Gerobak Syukur Munzalan merupakan hasil kolaborasi strategis antara Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) dengan PT Paragon Corp, perusahaan yang selama ini dikenal memiliki komitmen kuat dalam mendukung berbagai inisiatif sosial kemanusiaan. Komitmen PT Paragon dalam membantu masyarakat telah diwujudkan melalui sejumlah program kolaborasi yang berdampak nyata, salah satunya pemberdayaan ekonomi mustahik melalui inisiatif ini.
Dalam sambutannya, Ustaz Sasongkojati, Direktur Utama LAZ Baitulmaal Munzalan Indonesia, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Kick Off Program yang sarat makna dan harapan.
“Alhamdulillah, hari ini kita dipertemukan Allah dalam forum yang penuh keberkahan, Kick Off Program Pemberdayaan Mustahik Produktif Center, yaitu Gerobak Syukur Munzalan. Ini adalah langkah awal kita bersama PT Paragon Corp dan para pengusaha lokal untuk memberikan kontribusi nyata. Bukan hanya mendukung mereka yang mau maju dalam usaha, tapi juga mendukung orang-orang yang ingin taat kepada Allah,” ungkap Ustaz Sasongkojati.
Beliau menegaskan, program ini diharapkan mampu menjadi ekosistem pemberdayaan ekonomi umat yang berkelanjutan, sekaligus menjadi jalan untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup para mustahik. Dengan kolaborasi berbagai pihak, Gerobak Syukur Munzalan diharapkan menjadi bukti nyata bahwa gotong royong dalam kebaikan akan melahirkan keberkahan yang luas bagi masyarakat.
Dari Satu Gerobak, Menuju Kemandirian Ekonomi
Melalui Program Gerobak Syukur Munzalan, para penerima manfaat tidak hanya mendapatkan sarana usaha berupa gerobak dagang, tetapi juga pendampingan intensif dan pelatihan kewirausahaan yang dirancang agar mereka lebih siap memulai usaha secara mandiri. Harapannya, program ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup keluarga mustahik, menjadikan mereka lebih produktif, berdaya, dan mandiri secara ekonomi dalam jangka panjang.
“Gerobak Syukur ini adalah wujud rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan,” ujar Irfan Herdiansyah, Kepala Kantor Perwakilan Provinsi (KPP) Jakarta-Banten. “Ada dua tujuan besar dari program ini: pertama, menjadi jalan taat; agar mustahik semakin dekat dan bergantung hanya kepada Allah. Kedua, menjadi jalan kemandirian; semoga dari satu gerobak ini kelak lahir sepuluh gerobak lainnya yang tumbuh dari hasil usaha mustahik itu sendiri,” tambahnya dengan penuh semangat.
Program ini merupakan wujud nyata ikhtiar bersama untuk membantu saudara-saudara kita yang ingin bangkit secara ekonomi tetapi terbatas oleh modal dan kesempatan. Melalui sarana usaha yang diberikan, penerima manfaat diharapkan memiliki peluang yang lebih luas untuk berdagang dengan pendampingan usaha yang profesional serta pelatihan kewirausahaan yang aplikatif.
Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Ibu Yani, perwakilan BAZNAS Provinsi Banten, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya kolaborasi ini. “Program ini merupakan salah satu upaya Baitulmaal Munzalan Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu dan membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi. Diharapkan program ini bisa memberikan manfaat yang baik dan menjadikan mereka mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Pak Hidayat, perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Banten. “Kami bersyukur ada komunitas seperti Baitulmaal Munzalan Indonesia yang konsisten peduli terhadap umat, khususnya dalam aspek ekonomi. Semoga ini menjadi ladang amal bagi semua yang terlibat dan mendorong kita ke surga serta menuju kebaikan,” tuturnya.
Program Gerobak Syukur Munzalan diharapkan menjadi langkah awal bagi para mustahik untuk tidak hanya memperoleh penghasilan yang lebih layak, tetapi juga tumbuh menjadi pelaku usaha yang mampu menebar manfaat lebih luas di sekitarnya.

Optimisme dan Harapan Baru
Acara yang berlangsung meriah dan penuh kehangatan ini ditutup dengan prosesi pemotongan pita pada gerobak dimsum, simbol dimulainya usaha baru yang akan dijalankan oleh para mustahik penerima manfaat. Gerobak dimsum tersebut menjadi perwujudan nyata dari harapan, doa, dan ikhtiar bersama untuk membuka jalan rezeki yang halal dan berkah. Setelah prosesi simbolis, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang bersama seluruh tamu undangan, relawan, perwakilan lembaga, dan penerima manfaat, sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
Dengan diresmikannya Program Gerobak Syukur Munzalan, diharapkan akan lahir lebih banyak wirausaha baru yang tangguh, membuka pintu rezeki halal dan thoyyib bagi keluarga-keluarga yang selama ini terbatas oleh modal dan kesempatan. Program ini juga diharapkan menumbuhkan ekosistem sosial yang lebih kuat, kolaboratif, dan berdaya di Provinsi Banten serta wilayah sekitarnya.
Semoga ikhtiar kebaikan ini menjadi wasilah lahirnya keberkahan yang meluas, memberikan manfaat nyata, dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.