Sebagai wujud nyata kepedulian dan sinergi dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pontianak menggelar kegiatan bertajuk “Distribusi Akbar Bersama Lapas Kelas II A Pontianak”, pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda Syiar, Silaturahmi, dan Kolaborasi yang diinisiasi untuk memperluas jangkauan kebermanfaatan sosial. Melalui penyaluran paket sembako, program ini menyasar pondok pesantren dan masyarakat sekitar yang membutuhkan perhatian dan dukungan.

Salurkan 860 Kg Beras: Dari Pesantren ke Pesantren
Dalam agenda distribusi akbar kali ini, total 860 kilogram beras (setara dengan 43 karung) disalurkan ke beberapa pondok pesantren di wilayah Kubu Raya. Adapun rute distribusi meliputi: Pondok Pesantren Darul Iman Waddakwah, Pondok Pesantren Darud Dakwah, Pondok Pesantren Darul Ulum As-Syafi’iyah, dan puncaknya, di Pondok Pesantren Serumpun Cahaya
Distribusi ini tidak hanya menjadi bentuk bantuan pangan, tetapi juga simbol dari kolaborasi antarlembaga untuk memperkuat peran sosial dalam masyarakat.
Acara puncak di Pondok Pesantren Serumpun Cahaya yang beralamat di Jalan Parit Jawi Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap yang turut dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya: Mut Zaini, A.Md.IP, Sos, M.Si, Kepala Lapas Kelas II A Pontianak dan rombongan, Muhammad Luthfi, Direktur Pemberdayaan LAZ BMI, Ustaz Rusdiansyah Syarqowi, Pimpinan Pondok Pesantren Serumpun Cahaya, para santri penerima amanah serta masyarakat di lingkungan pesantren
Dalam sambutannya, Kalapas Mut Zaini menyampaikan apresiasi atas terwujudnya kolaborasi ini. Menurutnya, program ini sejalan dengan arahan Kementerian Hukum dan HAM yang mendorong Lapas hadir lebih aktif di tengah masyarakat. “Lapas bukan entitas yang terpisah dari masyarakat. Kita hadir untuk membantu, bukan hanya bagi warga binaan, tetapi juga masyarakat sekitar. Program ini menjadi bagian dari amanah besar yang harus dijalankan bersama masyarakat dan para mitra, seperti Munzalan,” ujarnya.
Lapas sendiri turut menyumbangkan 30 paket bantuan sembako yang disalurkan kepada warga di sekitar Pondok Pesantren Serumpun Cahaya.
Sementara itu, Muhammad Luthfi dari LAZ BMI menjelaskan bahwa distribusi ini juga bagian dari program bulanan Gerakan Infaq Beras (GIB), program tertua yang telah dijalankan sejak tahun 2012 oleh Masjid Kapal Munzalan Indonesia. “Gerakan Infaq Beras ini sudah berlangsung dari tahun 2012. Kami hanyalah jembatan amal sholeh dari para donatur yang telah menitipkan zakat, infaq, dan sedekahnya melalui kami. Kolaborasi ini semoga bukan yang terakhir,” jelas Luthfi.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Lapas memperkuat jangkauan program dan menambah nilai sosial dari setiap langkah yang dilakukan.

Dampak Nyata di Lingkungan Pesantren
Pimpinan Pondok Pesantren Serumpun Cahaya, Ustaz Rusdiansyah Syarqowi, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyampaikan bahwa bantuan beras dari Munzalan sangat membantu operasional pondok. “Dulu dana kami banyak digunakan untuk membeli beras. Sekarang, dengan adanya bantuan ini, anggaran bisa dialihkan untuk memperbaiki bangunan pondok dan memenuhi kebutuhan santri lainnya,” ucapnya.
Ia juga menyatakan keterbukaan pondok terhadap program-program sosial lain yang dapat membantu masyarakat sekitar, tidak hanya pondok.
Kegiatan distribusi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara lembaga zakat dan institusi pemerintah dapat menghasilkan dampak sosial yang luas dan berkelanjutan. Kerja sama antara LAZ Baitulmaal Munzalan dan Lapas Pontianak menghadirkan harapan baru bagi masyarakat, pesantren, dan para penerima manfaat yang membutuhkan uluran tangan. Diharapkan, langkah kolaboratif ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan menjadi inspirasi bagi lembaga lainnya untuk turut serta menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat.